Rabu, 18 Mei 2011

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN DENGAN TEKNIK MEMODIFIKASI LINGKUNGAN BELAJAR

  1. KESIMPULAN MATERI
Memodifikasi fasilitas-fasilitas yang telah tersedia atau menciptakan fasilitas baru merupakan keharusan agar program pendidikan jasmani bagi anak-anak penderita cacat dapat berlangsungdengan baik. Oleh karena pengadaan fasilitas memerlukan biaya yang sangat besar maka dalam bahasan ini difokuskan terhadap fasilitas yang telah tersedia yang dapat dilakukan oleh guru pendidikan.
Bila memungkinkan, baik ruang tertutup maupun ruang terbuka seyogianya digunakan secara maksimal dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani, ada kalanya orang yang besar tidak dapat digunakan secara maksimal, sebaiknya ruang yang kecil dapat pula menjadi hambatan program penjas.
Segala bentuk gangguan dalam pembelajaran penjas harus di eliminasi atau minimal dikurangi. Gangguan yang sementara yang terjadi meliputi kebisingan suara-suara yang mengganggu konsentreasi, orang lain yang tidak berkepentingan berada dilapangan. Konsentrasi dan perhatian siswa dapat dialihkan dengan beberapa cara antara lain : pemberian instruksi yang jelas dan lancer, pengelolaan kelas yang baik dan disesuaikan dengan manajemen perilaku.
Pada umumnya setiap aktivitas dapat dimodifikasi, namun perlu diingat bahwa tujuan modifikasi adalah menciptakan suasana yang kondusif sehingga anak-anak berpartisipasi secara aktif namun tidak mengurangi partisipasi dari siswa yang bukan penyandang cacat. Memodifikasi dalam pembelajaran pendidikan jasmani adaptif perlu dilakukan dengan mempertimbangkan partisipasi aktif dan pengalaman belajar siswa.



B. TANYA JAWAB
1.      Penanya      :  Aang (kel.5)
Pertanyaan : Faktor utama proses pembelajaran dengan teknik modifikasi lingkungan belajar, apa tanggapan dari kelompok anda?
Jawaban    : Menurut pendapat kelompok kami, factor utama nya dalam proses pembelajaran perlu dilakukan dengan mempertimbangkan partisipasi aktif dari dan pengalaman belajar siswa nya, seorang pengajar harus bisa menerapkan modifikasi yang cocok sesuai keadaan siswa maupun lingkungannya
2.      Penanya     :  Irwan Rizki (kel.5)
Pertanyaan            :  Jelaskan tentang pengelolaan kelas secara managemen prilaku !
Jawaban    : pengelolaan kelas sacara managemen perilaku adalah pembegian atau pengelompokan siswa berdasarkan perilaku atau tingkat mobilitas siswa, dengan maksud antara siswa yang aktif dan yang kurang aktif dapat mengikuti pembelajaran sesuai dengan program yang telah ditentukan.
3.      Penanya     :  Irwan Sumiswan (kel.2)
Pertanyaan : Bagaimana penanganan seorang guru terhadap siswa hiperaktif terutama dalam teori?
Jawaban    : Penangan untuk siswa yang hiperakif  harus dengan cara berulang-ulang. Untuk kebugaran jasmaninya itu agar siswa itu bisa bergerak, dengan permainan di dalamnya adanya teori yang disampaikan karena mereka susah berkonsentrasi. Penanganan lain bisa dengan cara kita pancing dengan keaktifannya sampai mereka lelah.
Tambahan    :  Dini Dwijayanti (kel.1) : Untuk kebugaran jasmani agar bisa bergerak, dengan mengandung unsure permainan didalamnya adanya teori yang disampaikan.
                        Aang Solahhudin (kel.) : Penanganannya bisa dengan kita pancing dengan keaktifannya sampai mereka lelah kemudian bisa dilanjutkan dengan belajar teori.
Sanggahan : Ayu Kusuma Dewi (kel.) : Biasanya yang paling penting orang tua mendampingi siswa tersebut. Orang tua mengarahkan pada proses pembelajaran dan terus mendampinginya agar mereka bisa mengikutinya dengan baik. Karena siswa yang hiperaktif kalau sudah lelah mereka pasti bicara sendiri ke orang tuanya.
4.      Penanya      :  Yudi (kel.10)
Pertanyaan :  Bagaimana tanda-tanda di dalam kelas dalam proses pembelajaran untuk siswa hiperaktif?
Jawaban      : Penunjuk arah, peraturan lalu lintas, peraturan olahraga agar mereka bisa mengerti pada waktu proses pembelajaran berlangsung.
Tambahan : Rendra Yudha (kel.4) : Suatu perlengkapan yang mendukung pembelajaran, disesuaikan program pembelajaran. Ruangannya harus besar karena untuk perlengkapan yang bisa disampaikan kepada anak tersebut.
5.      Penanya      :   Septian (kel.5)
Pertanyaan : Modifikasi yang bagaimana agar menciptakan suasana lingkungan yang  kondusif?
Jawaban       : Harus memiliki pertimbangan – pertimbangan dalam proses memodifikasi. Agar proses pembelajarannya bisa tercapai dan berjalan dengan yang kita inginkan. Yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh siswa tersebut, dengan cara bola voli yang sesugguhnya bisa dimodifikasi dengan dibuat dari kertas dan Koran/plastik.
6.      Penanya     :  Aang Solahudin (kel. )
Pertanyaan            :  Apakah KTSP sudah direpkan dan masih berlaku bagi proses pembelajaran?
Jawaban     : Sangat berlaku karena mereka tidak seperti kita. Karena mereka masih kekurangan dalam proses geraknya harus bisa dimodifikasi agar proses pembelajarannya bisa mudah diserap dan dimengerti oleh siswa tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar