Rabu, 18 Mei 2011

SEKRESI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Agar makanan dapat dicerna secara optimal dalam saluran pencernaan, waktu yang diperlukan makanan pada masing-masing bagian saluran bersifat sangat penting. Jumlah makan yang dicerna oleh seseorang terutama ditentukan oleh keingginan instriksik makan yang disebut lapar. Mekanisme didalam tubuh merupakan sistem penaturan otomatis yang sangat penting.
Sekresi pencernaan terbentuk hanya sebagai respon erhadap keberadaan makanan didalam saluran pencernaan, dan jumlah yang disekresi pada tiap segmen traktus hampir sama dengan jumlah yang dibutuhkan untuk pencernaan yang sesuai.
1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka kami mencoba merumuskan masalah sebagai berikut :
1)      Apa yang dimakud dengan sekresi?
2)      Bagaimana fungsi getah pencernaan dan asimilasi?
3)      Apa yang dimaksud dengan karbohidrat, lemak dan protein dan prosesnya didalam tubuh?
1.3  Tujuan Makalah
Pembuatan makalah ini diharapkan dapat memberikan jawaban-jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah dikemukakan dalam pokok permasalahan, yaitu:
1)      Mengetahui sekresi pencernaan
2)      Mengetahui fungsi getah pencernaan dan asimilasi
3)      Mengetahui karbohidrat, lemak dan protein dan prosesnya didalam tubuh

Adapun kegunaan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1)      Bagi penulis, merupakan suatu pengalaman yang menarik dalam rangka menambah wawasan tentang sekresi dan saluran pencernaan.
2)      Bagi masyarakat kampus, agar dapat dasar pengetahuan tentang sekresi dan saluran pencernaan
1.4  Sumber Data dan Metode Penelitian
1.4.1 Sumber data
Sumber data yang kami gunakan adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari buku-buku perpustakaan dan mengakses internet.
1.4.2 Metode penelitian
Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah :
1)      Studi kepustakaan
2)      studi kasus
1.5  sistematika pembahasan
makalah ini terdiri dari bab, bab yang pertama pendahuluan menjelaskan pada rumusan masalah dan tujuan pembuatan makalah. Kemudian dilanjutkan ke bab II membahas tentang fungsi sekresi saluran pencernaan. Dan bab yang ke III membahas tentanghidrolisis lemak, karbohidrat dan lemak. Dan bab terakhir penutup.
















BAB II
FUNGSI SEKRESI SALURAN PENCERNAAN

2.1  PRINSIP-PRINSIP UMUM DARI SEKRESI SALURAN PENCERNAAN
Dalam tipe anatomis dari kelenjar menyediakan saluran pencernaan yang berbeda-beda. Pertama, pada permukaan epitel dari sebagian besar bagian traktus gastrointestinal terdapat beruta-juta terdapat berjuta-juta kelenjar mukus sel-tunggal yang sering disebut sel goblet. Kelenjar ini berfungsi sebagai respon terhadap iritasi lokal pada epitel. Kedua, banyak daerah permukaan traktus gastrointestinal dikelilingi oleh ceruk (pits) yang merupakan invaginasi dari epitel kedalam submukosa.
Ketiga, didalam lambung dan bagian atas duodenum terdapat sejumlah besar kelenjar tubular yang dalam. Keempat, beberapa kelenjar yang kompleks, yaitu kelenjar saliva, pankreas dan hati juga berhubugan dengan saluran pencernaan. Kelenjar ini menghasilkan sekresi untuk pencernaan atau emulsifikasi makanan. Hati menstruktur secara khusus.
2.2 MEKANISME DASAR RANGSANGAN KELENJAR SALURAN PENCERNAAN
Pengaruh kontak maan dengan epitel-fugsi perangsangan saraf enterik. Keberasaan mekanisme makanan dalam suatu segentertentu traktus gastrointestinal biasanya menyebabkan kelenjar-kelenjar daerah itu.
2.2.1 rangsang otonom dari sekresi
Rangsangan parasimpatis. Rangsang dari saraf parasimpatik ke saluran penccernaan hampir selalu meningkatkan lajukecepatan sekresi kelenjar pencernaan, ini terutama terjadi pada kelenjar dibagian atas saluran seperti kelnjar saliva, kelenjar esofagus, kelenjar gastrik, pankreas dan kelenjar brunner pada duodenum.
Rangsangan simpatis. Perangsangan saraf simpatis yang menuju traktus gastroinsttinal akan mengakibatkan akan mengakibatkan terjadinya peningkatan ringan sapai sekresi bebrapa kelenjar setempat. Namun, rangsangan simpatis juga mengakibatkan konstriksi pembuluh darah yang menyerupai kelenjar. Oleh karena itu, rangsangan simpatis sendiri biasanya sedikit sedikit meningkatkan sekresi, yang kedua, jika rangsangan parasimpatis atau hormonal sudah menakibatkan sekresi kelanjar yang sangat banyak, adanya tumpah tindih rangsangan simpatis biasanya akan mengurangi sekresi, kadang secara bermakna, terutama karena reduksi vasokonstruksif dari suplai darah.

2.3 MEKANISME DASAR SEKRESI OLEH SEL-SEL KELENJAR
Sekresi zat organik pada prinsipnya mengarah pada prinsip-prinsip berikut:
1.      zat nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sekresi, pertama harus berdifusi secara aktif oleh darah didalam kapiler kedasar sel kelenjar.
2.      Banyak motokondria yang terletak didalam sel kelenjar yang berdekatan dengan dasarnya terletak menggunakan energi oksidasi untuk membentuk adenosin trifosfat (ATP).
3.      Energi dari ATP, bersama dengan zat padat. Yang disediakan oleh nutrisi.
4.      Bahan sekretoris kemudian dibawa melalui ubuh reikulum endopalmik, menuju vesikel dari kompleks golgi selama kira-kira 20 menit.
5.      Dalam kompleks golgi, zat-zat tersebut kemudian dimodifikasi, ditambahkan, dipekatkanm dan dikeluarkan melalui sitoplasma dalam bentuk vesikel sekretoris yang tersimpan pada ujung apikal sel-sel sekretoris.
6.      Vesikel-vesikel ini tetap tersimpan sampai sinyal pengontrol syaraf menyebabkan sel mengeluarkan isi vesikel melalui permukaan sel.
2.4 SEKRESI SALIVA
Kelenjar saliva yang utama yaitu kelenjar parotis, submandibularis, dan sublingualis, sekresi saliva normal harian berkisar 800 sapai 1500 mililiter, saliva mengandung dua tipe sekresi protein yang utama: 1) sekresi serosa yang mengandung ptialin (suatu α-amilase), yang erupakan enzim untuk mencernakan karbohidrat, dan 2) sekresi mukus yang mengandung musim untuk tujuan pelumasan dan perlindungan permukaan.
Sekresi ion saliva menganfung sejumlah ion kalium dan ion karbonat. Sebalinya, konsentrasi ion natrium dan klorida umumnya lebih rendah pada saliva daripada didalam plasma.







Gambar. Pengaturan sekresi saliva melalui saraf.

2.5 SEKRESI ESOFAGUS
Sekresi esofagus seluruhnya berkarakter mukus dan terutama memberi fungsi pelumasan untuk menelan. Bagian utama dari esofagus dikelilingi oleh beberapa kelenjar mukus sederhana. Padabagian ujung lambung, dan dalam jumlah kecil apada bagian awal esofagus, terdapat juga beberapa sekresi oleh kelenjar mukus campuran. Mukus yang disekresikan oleh kelenjar campuran pada esofagus bagian atas akan mencegah eksplorasi mukosa akibat makanan yang baru saja masuk, sedangkan kelnjar campuran yang berada didekat sambungan esofagustrik akan melindungi esofagusdari pencernaan oleh asam getah lambung yang sering mengalami refluks dari lambung kembali ke bagian bawah esofagus. Walaupun ada fungsi pelindung, tukak lambung kadang masih dapat terjadi pada ujung gastrik esofagus.
2.6 SEKRESI LAMBUNG
Selain sel-sel penyekresi mukus yang mengelilingi seluruh permukaan lambung, mukosa lambung memiliki dua tipe kelnjar tubular yang penting : kelenjar oksintik (kelenjar gastrik), kelenjar pilorik. Kelenjar oksintik (pembentukan asam) menyeresi asam hdroklorida, pepsinogen, faktor instriksik dan mukus untuk melindungi mukosa pilorus dari asam lambung. Kelenjar tersebut juga meneresi hormon gastrin.



2.7 SEKRESI PANKREAS
Penkreas terletak sejajar dan dibelakang lambung, merupakan kelenjar campuran yang besar yang kebanyakan struktur bagian dlamnya hampir sama seperti kelnjar saliva. Enzim-enzim pencernaan penkreas disekresikan oleh asini penkreas dan sejumlah besar larutan natrium, ikarbonat disekresikan oleh duktulus kecil dan duktus lebih besar yang brasal dari asini.





















BAB III
PENCERNAAN BERBAGAI MAKANAN MELALUI HIDROLISIS

3.1 HIDROLISIS KARBOHIDRAT, HIDROLISIS LEMAK, DAN HIDROLISIS PROTEIN
Bahan makanan utama yang diperlukan oleh tubuh yang hidup dapat digolongkan sebagai karbohidrat, lemak dan protein. Hampir semua karbohidrat terdiri dari monosakardia atau disakarida besar yang merupakan gabungan monosakarida yang saling berikatan satu sama lain melalui kondensasi. Ini berarti bahwa sebuah ion hidrogen (H+) telah dipindahkandari satu monosakarida kemudian (-OH) telah dipindahkan dari monosakarida lainnya. Kedua monosakarida kemudian bergaung satu saa lain pada tempat pemindahan, dan ion hidrogen dan idroksil bergabung untuk membentuk air (H2O)
Hidrolisis lemak. Terdiri atas trigliserida (lemak netral). Yang merupakan gabngan daru tiga molekul asam lemak berkondensasi dengan satu molekul gliserol. Selam proses kondensasi, tiga molekul air dikeluarkan. Pencernaan rigliserida terdiri atas proses pembalikan: enzim pencerna lemak mengembalikan tiga molekul air ke molekul trigliserida dan dengan demikian memisahkan moleku asam lemak dari gliserol. Sekali lagi, proses ini merupakan hidrolisis.
3.2 PENCERNAAN KARBOHIDRAT
Pencernaan karbohidrat didalm mulut dan lambung. Ketika makanan dikunyah, makanan bercampur dengan saliva, yang terdiri dari enzim pencernaan ptialin yang terutama disekresikan oleh kelenjar parotis. Enzi, ini menghidrolisis tepng menjadi sakarida maltosa dan polimer glukosa kecil lainnya yang mengandung tiga samapi sembilan molekul glukosa. Namun makanan dari mulut hanya untuk waktu singkat, jadi mungin tidak lebih dari  persen dari semua tepung telah dihidrolisis pada saat makanan ditelan.







3.3 PENCERNAAN PROTEIN
Protein dalam makanna adalah rantai panjang kimiawi dari asam amino yang dikita bersama oleh ikatan peptida. Ikatan yang khas adalah sebagai berikut:









Karakterstik dari masing-masing protein ditentukan protein ditentukan oleh jenis asam aminonya dalam molekl protein dan susunan urutan asam amino. Sifat fisika dan kimia dari beragai protein yang penting dari jaringan tubuh manusia dibicarakan.
Pencernaan protein dalam lambung. Pepsin, enzim peptik lamung yang penting, paling aktif pada pH 2,0 samapi 3,0 dan tidak aktif pada kira-kira diatas 5. Akibatnya, aga enzim in dapat melakukan kerja pencernaan terhadap protein, getah lambung harus bersifat asam.










3.4 PENCERNAAN LEMAK
Tahap pertama dalam pencernaan lemak adalah secara fisik memecahkan gumpalan lemak menjadi ukuran yang sangat kecil, sehingga enzim pencernaan yang larut-air dapat bekerja pada permukaan gumpalan lemak. Proses ini disebut emulsifkasi lemak, dan mulai melalui pergolakan didalam lambung untuuk mencampur lemak denga produk pencernaan lambung.








Gambar. Hidrolisis lemak netral yang dikatalisis oleh lipase.












BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KESIMPULAN
Sekresi pencernaan terbentuk hanya sebagai respon erhadap keberadaan makanan didalam saluran pencernaan, dan jumlah yang disekresi pada tiap segmen traktus hampir sama dengan jumlah yang dibutuhkan untuk pencernaan yang sesuai. Bahan makanan utama yang diperlukan oleh tubuh yang hidup dapat digolongkan sebagai karbohidrat, lemak dan protein. Hampir semua karbohidrat terdiri dari monosakardia atau disakarida besar yang merupakan gabungan monosakarida yang saling berikatan satu sama lain melalui kondensasi.
4.2 SARAN
















DAFTAR PUSTAKA

guyton dan hall. Fisiologi kedokteran.perpustakaan nasional.jakarta.2008 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar